Minggu, 04 Maret 2012

CERPEN KU


Adik Baru kak Melati
            Namanya gadis ini Melati. Lengkapnya Melati Manisyha. Dia orangnya cantik, putih, pintar, dan juga baik. Tapi sayang dia mempunyai sifat ego. Mungkin karena ia anak tunggal kali yah!
            Melati sekarang bersekolah di SMP Tunas Bangsa kelas XI. Hingga sekarang juga dia belum mendapatkan adik dari ibu dan bapaknya. Ibu dan bapaknya sempat mau mengadopsi anak dari panti asuhan yang masih berusia sepuluh hari. Tetapi, sifat ego Melati itu tak bisa membuat orang tuanya mengadopsi anak itu.
            Suatu hari…
            “ Bapak… Ibu tolong dong beliin Melati pensil yang diatasnya ada princess itu loh, pak, bu” teriak Melati. Ibu menghampiri Melati dan berkata “ astagfiruulaah, Melati. Mengapa kamu mau sesuatu itu sampai berteriak teriak seperti itu. Malu sama tetangga. Kamu harus buang tuh sifat egomu. Nanti kalau kamu sudah punya adik mau kamu apakan adik kamu” nasihat ibu.
            “ mana mungkin bu, Melati punya adik. Orang umur Melati saja sudah empat belas tahun. Mana mungkin ibu bisa melahirkan lagi. Ibu ada ada saja deh” gumam Melati.
            “ mungkin dong. Apa hubungannya dengan umur kamu yang empat belas tahun itu. Kan umur ibu masih muda. Masih tiga puluh lima tahun, yah bisa saja kalau ibu punya anak lagi. Tetangga wawak ibu saja yang di Cirebon umur lima puluh tiga tahun bisa punya anak lagi. Itu kekuasaan Allah, Melati” kata ibu panjang lebar.
            “ ahh mana mungkin” kata Melati.
            “ mugkin saja Melati’ ibu nyambung.
            “ ahahh..ibu ini, kita minta beliin pensil malah menasehati segala. Ngak penting tahu bu” ketus Melati.
            “ ibu ngak bakalan beliin apa yang kamu minta lagi sekarang kecuali itu benar-benar yang pokok. Kalau kamu sudah mulai menghilangkan sifat egomu, pasti nanti ibu bakalan belikan apa yang Melati minta. Kayak buku Kecil-Kecil Punya Karya dan Pink Berry” kata ibunya Melati.
            “ ah…yasudah Melati malas bicara dengan ibu, Melati mau minta kepada bapak saja.” Kata Melati. Dan Melati menemui bapak yang sedang asyik baca korang sambil minum kopi.
            “ bapak, beliin Melati pensil yang diatasnya ada gambar Princess itu yah pak” mohon Melati.
            “ Melati sayang, kalau kamu mau mengubah sikap egomu itu, bapak bakalan belikan apa yang kamu minta. Jangankan pensil buku kesukaan kamu Kecil-Kecil Punya Karya dan Pink Berry bakalan Bapak belikan berapa pun jumlahnya. Syaratnya kamu Melati harus ubah sikap kamu itu. Bagaimana kamu bisa mendapatkan adik, kalau sikap kamu saja belum bisa menjadi seorang kakak” nasihat bapak.
            “ ih, Melati malas ah. Minta ke ibu ngak dikasih malah diceramahin inilah, itulah. Eh minta ke bapak lebih ngak di kasih lagi. Uhh! Semuanya ngak ngepedulikan aku. Aku ke kamar aja ahh. Sebal banget aku” kata Melati dalam hati.
            Di kamar Melati menangis tersedu-sedu. Sejenak kemudian Melati berfikir. “ ahh benar juga yah kata bapak dan ibu. Aku itu harus membuang sifat egoku. Tapi bagaimana ya caranya” Tanya Melati dalam hati.
            “ aha!. Ide Yang menakjubkan. Aku itu tidak boleh lagi meminta barang yang bukan keperluaanku. Aku harus meminta barang yang kubutuhkan.” Bisik Melati dalam hati.
            Sebulan kemudian…
            “ eh, YA ALLAH. Makasih yah. Aku sudah tidak mempunyai sifat ego lagi” do’a Melati dalam shalatnya.
            “ Melati ibu dan bapak kan sudah janji mau beliin Melati buku kalau sifat Melati berubah. Nah sekarang kan sifat Melati sudah berubah. Ayo tunggu apa lagi berangkat yuk ke toko buku” ajak ibu dan bapak.
            “ ngak usah ah bu, pak. Mendingan uangnya buat korban bencana Mentawai, Woisari dan gunung meletus saja.” Kata Melatai.
            “ melati kamu memang sudah berubah 180º. Kamu memang anak ibu dan bapak yang sebenarnya. Yang tidak memiliki sifat ego. Yang mau ini itu harus dituruti segera” kagum ibu dan bapaknya Melati berbarengan.
            “ ahh ibu. Bikin Melati malu saja.” Malu Melati.
            “ibu punya hadiah untuk kamu. Iniloh, ibu sekarang lagi mengandung adik kamu” kata ibu bergembira.
            “ ah yang benar.” Melati tak percaya.
            “ iyya, Melati. Ini adik kamu. Betul kan apa yang ibu dan bapak bilang kalau kamu hilangkan sifat egomu pasti kamu bisa mempunya adik.”

            Sembilan bulan telah berlalu…
            “ ibu semangat yah, di dalam sana. Semoga ibu baik-baik saja” kata bapak dan Melati kepada ibu yang sekarang berada di dalam kamar rumah sakit.
            Setengah jam berlalu…
            “ uekk…uekk..uekk…” tangisan adik bayinya Melati.
            “ bapak dengar tidak suara adik Melati menangis. Itu berarti adik sudah lahir” seru Melati bahagia.
Bapak dan Melati segera memasuki ruanggannya.
            “ Melati adik kamu itu perempuan sama kayak kamu. Nanti bisa main bersama. Kamu mau ngasih nama apa buat adik kamu” Tanya ibu.
            “ perempuan yah bu. Gimana kalau hmm…” kata Melati.
            “ gimana kalau Azzahra Chantika, bu.’ Seru Melati.
            “ siippp! Okeh boss”    “ wow, Melati nama yang sangat bagus. Panggilannya, apa Melati” Tanya ibu balik.      
“ panggilannya dik Zahra. Dan dik Zahra memanggil Melati dengan nama kak Melati saja bu” seru Melati girang.


            Tahun demi tahun pun berlalu. Kini usia dik Zahra menginjak usia lima tahun dan dik Zahra juga sudah mempunya adik lagi. Yang bernama Yusuf dan Ishaq. Itu adik Melati dan Zahra yang kembar. Yang sekarang usianya sudah dua tahun lima bulan. Sedangkan Melati sekarang sudah berusia Sembilan belas tahun. Dan dia juga sudah mulai mengenal yang namanya c**** itu loh. Heheheheheh J keep, yah kak Melati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar